Selasa, 09 November 2010

Mengenal Museum Geologi


Mungkin sudah banyak yang tahu museum geologi tapi tidak banyak yang tahu bahwa museum geologi adalah Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional.Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Di museum geologi kita dapat menyaksikan sebuah bangunan dari era Kolonial Belanda bergaya art deco, selain itu di museum ini kita dapat menyaksikan berbagai hasil temuan geologi seperti batuan, mineral, dan fosil-fosil.

Terdapat 3 ruangan peragaan yang dapat anda kunjungi, yaitu: Ruang Geologi Indonesia, Ruang Sejarah Kehidupan, dan Ruang Geologi dan Kehidupan Manusia.
Museum geologi terletak di Jalan Diponegoro No. 57 ( dekat Gedung Sate), museum ini buka setiap hari dari Senin hingga Kamis dari pukul 09.00-15.00 WIB, dan hari Sabtu – minggu dari pukul 09.00-13.00 WIB. Museum tidak beroperasi pada hari Jum’at dan hari libur nasional. Tarif masuk museum Geologi sangat terjangkau yaitu Rp 2.000 untuk umum dan Rp 1.500 untuk pelajar. 
Di Museum ini kita akan menemukan sebuah replika kerangka dinosaurus (T-Rex) setinggi 5 meter dan fosil-fosil hewan purba lainnya. Terdapat juga replika fosil tengkorak phitecantropus erectus dan fosil manusia purba lainya Tempat ini sangat cocok bagi anda untuk mengajak keluarga dan teman-teman disaat liburan sambil menambah pengetahuan kita tentang sejarah geologi di Indonesia dan asal mula kehidupan. 

SEJARAH SINGKAT MUSEUM 



Gedung museum geologi didirikan sejak tanggal 16 Mei 1928, Dahulu gedung ini bernama Gedung Geologisch Laboratorium, gedung ini dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 bertepatan dengan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929. 
Pada masa penjajahan Jepang, museum ini berganti nama menjadi Kogyo Zimusho. Setahun kemudian, berganti nama menjadi Chishitsu Chosacho. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi. Pada tahun 1960 Museum Geologi dikunjung oleh Presiden pertama RI , Ir. Soekarno. 
Pengelolaan Museum Geologi yang tadinya dibawah Pusat Djawatan Tambang Dan Geologi (PDTG) berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978 - 2005) , Pusat Survei Geologi mulai akhir tahun 2005 sampai sekarang. Gedung ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
(T-2/Ludiansyah.P)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar