Selasa, 18 Januari 2011

Bapak Tua Pengayuh Kehidupan


Disini ku hidup, disini ku gantungkan semuanya, lewat beca sewaan ku jalani hidupku demi keluarga yang ku cintai. tak ada saudara hanya berteman nyamuk nakal.
Demi mencari nafkah untuk keluarga rela jauh dari keluarga tidur dibeca atau ditrotoar jalan, mengayuh beca melewati jalan – jalan protokol dan berjibaku dengan kendaraan lain bukanlah hal yang mudah di tambah usia yang sudah tidak lagi muda membuat bahaya ada di depan mata.
Ini yang dirasakan oleh Mamat seorang warga Sumedang yang menjadi tukang beca di jalan Otista Bandung. Setiap hari Mamat mengayuh beca melewati jalan – jalan protokol dan tidak jarang harus menembus jalan verboden di Bandung demi mendapatkan uang, walaupun pendapatan yang didapatnya tidak seberapa di banding dengan resiko yang harus dihadapinya.
Tubuh yang lemah karena dimakan usia tidak membuat Mamat berhenti menarik becanya karena Dia tahu jika Dia tidak menarik beca Dia tidak mendapatkan uang untuk makan dan memberi kepada keluarganya di Sumedang. Mamat mempunyai enam anak dan Sembilan cucu dari pernikahannya seluruh anak – anaknya sudah mempunyai keluarga sendiri dan tidak bias membantu Mamat dalam hal ekonomi sehingga Mamat harus mengayuh beca demi mendapatkan uang untuk keluarganya.



Setiap hari Mamat hanya mendapatkan Uang sebesar lima belas ribu sampai tiga puluh ribu rupiah belum lagi harus membayar beca yang Mamat sewa dari temannya sebesar lima ribu rupiah,” jaman sekarang mah paling cuma lima belas ribu sampai tiga puluh ribu, kalo dulu bisa sampai lima puluh ribu.Sekarang mah udah susah belum lagi harus bayar sewa beca lima ribu jadi cuma dapat sepuluh ribu sehari rata – rata pendapatan sayadan sama dengan tukang beca lain yang senasib dengan saya.” Ujar Mamat kepada penulis.
Profesi menjadi tukang beca memang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena dengan adanya beca di jalan raya membuat kemacetan yang tidak dapat dihindarkan lagi, tukang beca memang sering di salahkan jika jalanan mecet padahal bukan hanya beca yang membuat macet tetapi pengendara sepeda motor juga menjadi sumber kemacetan, “ memang bisa beca jadi sumber kemacetan tetapi sebenarnya tidak hanya beca saja, masih ada pengendara motor yang sering parkir seenaknya, kenapa harus tukang beca saja yang terus disalahkan,” tambah Mamat kepada penulis.
(Ludiansyah.P)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar