Minggu, 23 Januari 2011

Laga Panas Persib vs Arema




Pertandingan Persib dan Arema yang berlangsungkan di Stadion Siliwangi. Minggu (23/1/2010) sempat terhenti di menit ke-66 karena penonton atau pendukung persib yang dikenal dengan nama bobotoh rusuh dan melempari para pemain serta petugas keamanan, karena tak puas dengan kepemimpinan wasit Najamudin Aspiran.

Dipinggir lapangan Puluhan ribu bobotoh Persib menyanyikan lagu 'Pindah LPI'. "Pindah, pindah, pindah LPI. Pindah LPI sekarang juga.Suasana di dalam stadion pun memanas. Terlihat sejumlah oknum bobotoh melemparkan petasan dan botol minuman ke tengah lapangan. Sementara para pemain terlihat menunggu di dalam lapangan.

Berbeda dengan bobotoh, para pemain kedua tim malah terlihat begitu santai. Mereka saling berbincang dan bahkan ada beberapa yang duduk-duduk sambil bercengkrama di tengah lapangan.

Para penonton pun coba ditenangkan oleh panitia. Dengan menggunakan pengeras suara, salah seorang panitia mencoba meminta penonton untuk bisa tertib dan menghentikan aksi lempar petasan dan botol minuman ke arah lapangan.

Pertandingan babak kedua baru berjalan 21 menit saat dihentikan oleh wasit Najamudin Aspiran. Penghentian pertandingan terjadi setelah wasit Najamudin Aspiran,  yang memimpin pertandingan mengeluarkan kartu merah ke pemain Arema Indonesia Mohammad Ridhuan.

Akhirnya setelah melakukan mediasi dengan para penonton dan berhasil menenangkan mereka, laga akhirnya dilanjutkan kembali.

Beruntung bagi persib. Setelah tertinggal 0-1 oleh gol Roman Chmelo di menit ke-60 persib pun tampil menyerang dan hasilnya, tepat Pada menit ke-77 Persib mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan Atep dari jarak dekat setelah memaksimalkan umpan lambung Hariono.
Skor 1-1 bertahan hingga laga usai. Masalah masih berlanjut nampak wasit Najamudin Aspiran dikejar-kejar oleh penonton dan para pemain persib karena wasit Najamudin Aspiran, meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan tampa memberi tambahan waktu sedikit pun.

Arye E. B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar